Inflasi Terjaga, BI Diproyeksi Tetap Tahan Suku Bunga di Level 6%
BI Diminta Tetap Tahan Suku Bunga
Sementara Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) meminta BI tetap mempertahankan suku bunga acuan untuk menjaga stabilitas nilai tukar.
LPEM FEB UI mempertimbangkan kebijakan The Fed yang tetap mempertahankan suku bunga pada kisaran 5,25% hingga 5,50% pada Januari 2024. Hal ini menandai empat bulan berturut-turut The Fed tidak mengubah tingkat suku bunganya.
Ketua The Fed Jerome Powell juga mengindikasikan penurunan suku bunga pada bulan Maret tidak mungkin terjadi, kecuali ada jaminan target inflasi AS sebesar 2% akan tercapai. “Kami menilai, BI sebaiknya mempertahankan BI Rate di level 6% pada bulan ini untuk menjaga stabilitas nilai tukar,” tulis riset LPEM FEB UI.
Di sisi lain, inflasi umum turun menjadi 2,57% yoy pada Januari 2024, mendekati titik tengah target baru sebesar 2,5%. Menurunnya dampak el nino terhadap harga pangan, penyaluran bansos untuk mengendalikan volatilitas pangan, dan berkurangnya dampak musiman akhir tahun, akan mendorong penurunan inflasi pada bulan pertama tahun 2024.
Dalam beberapa bulan mendatang, tim riset menilai ada tekanan inflasi karena peningkatan konsumi masyarakat dalam libur panjang di bulan Februari 2024 dan kenaikan harga pangan menjelang musim ramadan.
Selain pangan, kenaikan permintaan diperkirakan akan terjadi pada kelompok pengeluaran untuk pakaian dan mobilitas masyarakat menjelang ramadan dan idulfitri.
“Tim Pengendali Inflasi Pusat (TPIP) dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) akan lebih krusial dalam mengendalikan inflasi, terutama tekanan dari komoditas pangan, mengingat komoditas pangan saat ini memiliki porsi yang lebih besar dari total konsumsi pada Survei Biaya Hidup (SBH),” tulis riset tersebut.