BI Diperkirakan Masih Tahan Suku Bunga 6% Meski Rupiah Melemah

 Zahwa Madjid
23 April 2024, 18:01
suku bunga
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Gedung Bank Indonesia (BI), Jalan M. H Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (26/2/2020).

“Pelemahan rupiah juga lebih disebabkan faktor musiman, di mana pembayaran deviden dan kupon ke non resident serta pembayaran pokok utang luar negeri akan meningkat dan mencapai puncaknya setiap kuartal II di tiap tahun,” ujar Josua.

Josua juga menilai, jika Bank Indonesia memutuskan untuk menaikkan suku bunga, maka akan memberi dampak positif terhadap sektor keuangan di tanah air.

"Dampak positifnya adalah, tekanan dari faktor eksternal tersebut dapat mereda karena terjadi pelebaran positive spread dengan imbal hasil instrumen keuangan dari negara lain," kata dia.

Positive spread terjadi, jika tingkat bunga pinjaman lebih tinggi daripada tingkat suku bunga tabungan nasabah.

Dengan begitu, instrumen keuangan Indonesia cenderung lebih menarik karena ada kompensasi pada kenaikan premi risiko. Sementara dampak negatifnya adalah beban imbal hasil instrumen keuangan domestik akan meningkat dan menjadi beban bagi penerbit surat utang.

“Selain itu, naiknya BI rate dapat bertransmisi ke kenaikan suku bunga kredit sehingga meningkatkan biaya pinjaman yang berujung pada tertahannya potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia,” ujarnya.

Halaman:
Reporter: Zahwa Madjid
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...