BI Guyur Insentif Likuiditas Rp 280 Triliun untuk Kerek Kredit Bank
Sinergi dengan KSSK dan Perbankan
Perry mengatakan, Bank Indonesia akan terus memperkuat efektivitas implementasi kebijakan makroprudensial akomodatif melalui sinergi kebijakan dengan pemerintah dan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK).
"Kemudian sinergi dengan perbankan dan pelaku usaha agar dapat mendukung peningkatan kredit/pembiayaan bagi pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan,” ujarnya.
Dari sisi likuiditas perbankan, rasio alat likuid terhadap dana pihak ketiga (AL/DPK) masih terjaga di level 27,18% karena didukung oleh KLM Bank Indonesia. Kemudian DPK tumbuh 7,4% secara tahunan (yoy).
Sementara kredit tumbuh 12,40% yoy pada Maret 2024 karena didorong oleh hampir seluruh sektor ekonomi. Dari sisi penawaran, tingginya pertumbuhan kredit ditopang terjaganya appetite perbankan yang didukung oleh permodalan yang tinggi dan likuiditas yang memadai.
"Untuk mencapai target pertumbuhan kredit di tengah pertumbuhan DPK, perbankan mengoptimalkan pendanaan kredit melalui strategi pengelolaan aset dengan memperhatikan aspek keamanan, likuiditas dan profitabilitas," ujar Perry.