Rupiah Melemah Jelang Rilis Cadangan Devisa Indonesia

Ferrika Lukmana Sari
5 Juli 2024, 09:29
rupiah
Fauza Syahputra|Katadata
Nilai tukar rupiah melanjutkan pelemahan pada posisi Rp.16.450 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Rabu pagi (26/6/2024).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Nilai tukar rupiah berpotensi melanjutkan penguatan jelang rilis data cadangan devisa Indonesia. Penguatan rupiah pada hari ini masih didorong oleh pelemahan data - data ekonomi Amerika Serikat (AS).

Namun nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi melemah 11 poin atau 0,07% menjadi Rp 16.341 per dolar AS dari penutupan perdagangan sebelumnya sebesar Rp 16.330 per dolar AS.

Analis Mata Uang Lukman Leong memperkirakan penguatan rupiah di kisaran Rp 16.300 - Rp 16.400 per dolar AS karena pelemahan data-data ekonomi AS. Namun investor cenderung wait and see terhadap data tenaga kerja non-farm payrolls yang dirilis malam ini.

"Perlemahan dolar AS juga disebabkan oleh pernyataan yang relatif lebih dovish dari Kepala The Fed Jerome Powell pekan ini," kata Lukmana kepada Katadata.co.id, Jumat (5/7).

Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra juga melihat potensi penguatan rupiah ke arah Rp 16.280, dengan posisi resisten di kisaran Rp 16.360 per dolar AS.

Bahkan pelemahan dolar AS sudah terlihat pagi ini. Hal ini tercermin dari Indeks dolar AS masih dalam tekanan, bergerak di kisaran 105,08. Padahal pada pagi sebelumnya sempat bergerak di kisaran 105,30 an.

"Ini masih karena efek data ADP Non-farm Payrolls dan data PMI sektor jasa yang lebih rendah dari perkiraan pasar sehingga membuka kembali peluang pemangkasan suku bunga acuan AS lebih cepat dari perkiraan," kata Ariston.

Selain itu, data tenaga kerja AS versi pemerintah untuk periode Juni akan menjadi sorotan pelaku pasar keuangan global. Data yang akan dirilis malam ini akan memengaruhi pergerakan dolar AS terhadap rupiah dan instrumen keuangan lain.

Jika data tenaga kerja negatif, maka akan memperbesar peluang pemangkasan suku bunga acuan AS dan bisa mendorong pelemahan dolar AS ataupun sebaliknya. "Dengan data penting yang ditunggu pelaku pasar ini, penguatan rupiah mungkin terbatas," ujar Ariston.

Suku Bunga Bank Sentral Eropa

Senior Economist KB Valbury Sekuritas Fikri C Permana juga melihat peluang penguatan rupiah di kisaran Rp16.268 - Rp16.368 per dolar AS. Penguatan ini akan dipengaruhi sejumlah faktor.

Pertama, Kemungkinan tertahannya penurunan suku bunga Bank Sentral Eropa (ECB). Berdasarkan risalah ECB, pasar berharap adanya potensi penguatan euro terhadap dolar AS.

Kedua, sentimen terhadap potensi kemenangan partai buruh di Pemilu Inggris. Pemilihan raya ini diharapkan memberikan sentimen positif terhadap poundsterling. "Kedua faktor tersebut akan mendorong penurunan indeks dolar AS pada hari ini," ucap Fikri.

Ketiga, pasar masih menantikan rilis cadangan devisa Indonesia untuk periode Juni 2024. Diharapkan cadangan devisa Indonesia naik dari realisasi Mei 2024 sebesa US$ 139,0 miliar.

Reporter: Ferrika Lukmana Sari

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...