Pemisahan BTN Syariah dari induknya ditargetkan tuntas pada kuartal I 2025 setelah BTN mengakuisisi satu bank syariah yang bakal dimerger dengan unit usahanya tersebut.
Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR) memperingatkan agar PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) untuk tidak memaksakan proses merger Bank BTN Syariah dengan Bank Muamalat.
PT Bank Tabungan Negara Indonesia Tbk (BBTN) merespons terkait pernyataan Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Erick Thohir atas rencana merger antara BTN Syariah dan Bank Muamalat Indonesia.
Rencana BTN memisahkan unit usaha syariahnya dan menjadikan BUS semakin dekat. Proses uji tuntas ditargetkan selesai rampung April 2024. BTN Syariah juga telah dapat restu OJK dan BPKH.
Rencana menjadikan BTN Syariah menjadi bank umum syariah (BUS) terus bergulir. Perusahaan saat ini sedang proses uji tuntas untuk mengakuisisi bank syariah.
Wacana penggabungan usaha dua bank syariah Tanah Air, BTN Syariah dengan PT Bank Muamalat Tbk. makin menghangat. Jika aksi korporasi ini terjadi, total aset penggabungan mencapai Rp 114 triliun.
Rencana penggabungan usaha PT Bank Tabungan Negara Syariah atau BTN Syariah dan PT Bank Muamalat belum juga terang. OJK belum menerima proposal merger keduanya.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan belum menerima izin merger dari BTN Syariah dengan Bank Muamalat. Namun, sudah ada komunikasi yang dilakukan terkait aksi korporasi tersebut.