Setiap tahun, FSC melakukan audit verifikasi produk dari hutan dan material daur ulang. Jika ditemukan pelanggaran, sertifikat akan dicabut dan tidak bisa di-klaim lagi.
Peneliti senior Greenpeace Indonesia, Sapta Ananda Proklamasi, mengatakan mayoritas DAS di Pulau Sumatra berada dalam kondisi kritis, dengan tutupan hutan alam kurang dari 25%.
Indonesia berkomitmen mendanai sebesar US$ 1 miliar ke Tropical Forest Forever Facility di Brasil, berdasarkan pengurangan emisi karbon 10 tahun terakhir
WALHI mencatat 1,4 juta hektare hutan di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat telah terdeforestasi selama 2016 – 2025. Hal ini yang dinilai menjadi penyebab banjir dan longsor.
Menurut data Global Forest Watch, dari 2002 sampai 2024, Sumatra Utara kehilangan 390.000 hektare (ha) hutan primer basah, menyumbang 25% dari total kehilangan tutupan pohon dalam periode yang sama.
Mengacu pada analisis Bloomberg MAP, potensi karbon dari sektor kehutanan Indonesia untuk periode 2024–2050 diperkirakan mencapai 13,4 miliar ton CO2e.
Deforestasi, penebangan pohon secara luas, menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati, perusakan habitat, dan perubahan iklim, yang merupakan tantangan global yang mendesak.
Kemenhut Indonesia bekerja sama dengan Jerman untuk menguatkan kehutanan dan pembiayaan lingkungan, menargetkan rehabilitasi hutan dan memberikan hak kelola kepada masyarakat adat.