PT Pertamina (Persero) mulai membuka peluang bisnis karbon dalam mengadaptasi semangat transisi energi untuk mencapai target net zero emission (NZE) di tahun 2060.
Pasar karbon dunia kelolaan PBB disebut berpotensi membuka keran miliaran dolar untuk negara berkembang menjalankan aksi iklimnya. Indonesia bidik dana ratusan triliun rupiah.
Pemerintah dan Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat RI telah menyepakati ketentuan mengenai Nilai Ekonomi Karbon (NEK) untuk mendukung mekanisme perdagangan karbon.
Pasar karbon paling bernilai di dunia, ETS Uni Eropa, memiliki kapitalisasi pasar Rp 12.954,48 triliun pada tahun lalu, naik 2% dari tahun sebelumnya dan mewakili 87% dari total global.
Para Bankir dari Wall Street berebut untuk masuk ke pasar karbon yang memiliki potensi untuk mencapai US$ 1 triliun atau Rp 15,5 kuadriliun (kurs Rp 15.524).
IOSCO mengusulkan 21 langkah keamanan untuk meningkatkan integritas, transparansi, dan penegakan hukum di pasar karbon sukarela (voluntary carbon market atau VCM).