Pemerintah Ingin Tambah 10% Kepemilikan Saham Freeport Tanpa Bayar

Muhamad Fajar Riyandanu
29 Maret 2024, 06:05
Pemerintah Ingin Tambah 10% Kepemilikan Saham Freeport Tanpa Bayar
ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo saat menerima Chairman Freeport McMoRan Richard Adkerson di Washington DC, Amerika Serikat, Senin (13/11/2023). Pemerintah sedang berupaya untuk menambah portofolio 10% saham PT Freeport Indonesia (PTFI) dari Freeport-McMoran secara cuma-cuma.

"Masih dalam proses negosiasi dan juga persiapan regulasinya. Tapi saya yakin angka itu bisa kita dapatkan. Dan saya targetkan tidak sampai Juni. Secepatnya. Kalau bisa paling lambat Juni," kata Jokowi di Hotel Mercure Convention Center Jakarta Utara pada Kamis (28/3).

Saat ini, saham PT Freeport Indonesia dikuasai oleh Pemerintah Indonesia sebesar 51,2%. Kepemilikan saham pemerintah terdiri atas 26,24% saham milik PT Mineral Industri Indonesia atau MIND ID dan 25% dimiliki PT Indonesia Papua Metal dan Mineral.

Jokowi mengaku negosiasi antara pemerintah dan Freeport-McMoran terkait penambahan porsi saham pemerintah di Freeport Indonesia cenderung berjalan rumit dan alot. "Ya namanya negosiasi kan ini sudah lama ini. Alot. Alot banget," ujarnya.

Jokowi sebelumnya telah bertemu dengan Direktur Utama Freeport McMoRan, Richard Adkerson di Hotel Waldorf Astoria, Washington DC, Amerika Serikat pada 13 November lalu. Dalam pertemuan tersebut, Jokowi menyambut baik pembahasan mengenai penambahan porsi saham pemerintah di Freeport Indonesia hingga perpanjangan izin tambang yang telah mencapai tahap akhir.

Dalam pertemuan tersebut, Freeport McMoran pun tampak menunjukkan komitmennya untuk membangun smelter di lokasi lain di Indonesia, diantaranya di Kabupaten Fakfak, Papua Barat.

Keduanya kembali melangsungkan pertemuan di Istana Merdeka Jakarta pada hari ini, Kamis (28/3). Forum tersebut juga turut dihadiri oleh Direktur Utama PT Freeport Indonesia (PTFI), Tony Wenas dan Dewan Komisaris PT Freeport Indonesia Kathleen Quirk.

Jika pemerintah mengabulkan perpanjangan tersebut, PTFI berhak menambang sisa potensi sumber daya mineral yang terkandung di tambang Grasberg, Papua, hingga 2061.

Selain itu, kepastian perpanjangan kontrak menjadi penting bagi Freeport lantaran rencana investasi pada tambang bawah tanah yang belum tergarap, yakni Kucing Liar yang merupakan bagian dari kawasan Grasberg.

Tambang Kucing Liar diperkirakan menyimpan deposit tembaga mencapai 6 miliar pound dan emas sekitar 6 juta ounce. Masa produksi Kucing Liar diproyeksikan sampai 2053, dengan asumsi penggarapan mulai 2024.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...