Mengenal Robo Advisor di Fintech Resmi dan Tren Robot Trading Bodong
Tongam mengatakan, penyelenggara inovasi keuangan digital berbasis robot trading bodong biasanya menjanjikan imbal hasil dan skema secara berjenjang atau member get member. "Kalau ada yang menawarkan seperti ini, perlu waspada," ujar dia.
2. Keputusan berinvestasi
Keputusan untuk berinvestasi atau tidak, dikendalikan penuh oleh investor. Sedangkan penyelenggara robot trading bodong biadanya langsung melakukan pembelian aset, tanpa bertanya terlebih dulu.
Baru-baru ini, robot trading bodong pun menjadi pembicaraan di kalangan investor. Pekan lalu, terjadi penipuan oleh perusahaan perdagangan valuta asing asal Inggris, Sunton Capital.
Perusahaan tersebut mengandalkan robot trading. Namun, tidak terdaftar di bursa berjangka komoditi.
Korban diiming-imingi keuntungan hingga 50% setiap bulan.
Di Indonesia, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan (Kemendag) juga memblokir 137 domain entitas di bidang perdagangan berjangka komoditi, salah satunya menggunakan robot trading.
“Bappebti menerima aduan dari masyarakat tentang penawaran investasi forex dengan dalih penjualan (berbasis) robot trading yang dilakukan oleh Smartxbot atau Smartx Net89 melalui internet,” kata Kepala Bappebti Indrasari Wisnu Wardhana dalam keterangan resmi pada Mei (19/5).
Anggota diminta membayar sejumlah dana sesuai dengan paket yang ditawarkan untuk membeli robot dan deposit dana ke pialang berjangka luar negeri. Selanjutnya, robot bekerja secara otomatis, tanpa perlu analisis dan open posisi secara langsung.
Menurut Wisnu, paket-paket robot yang ditawarkan biasanya terdiri dari paket Starter, Trader, ProTrader, Executive Trader, Tycoon Trader, Supreme Trader, atau sejenisnya. Para pelaku menyalahgunakan legalitas Surat Izin Usaha Perdagangan Penjualan Langsung (SIUPPL) yang dikeluarkan oleh Kemendag.