Startup Indonesia Jadi Medan Perang Baru Investasi AS versus Tiongkok

Desy Setyowati
1 Desember 2020, 15:35
Peluang Startup Indonesia Raih Banjir Dana dari Konflik AS-Tiongkok
123RF.com/Dejan Bozic
Ilustrasi Startup

Berdasarkan laporan Google, Temasek, dan Bain and Company bertajuk ‘e-Conomy SEA 2020’ nilai ekonomi berbasis internet di Asia Tenggara US$ 105 miliar atau sekitar Rp 1.475 triliun pada tahun ini. Sebanyak US$ 44 miliar atau Rp 619 triliun di antaranya disumbang oleh Indonesia.

Nilai ekonomi digital di Indonesia tumbuh 11% dibandingkan tahun lalu (year on year/yoy), sementara Vietnam 16%. “Keduanya yang terkuat di regional,” kata Partner and Leader, Bain and Company’s Southeast Asia Private Equity Practice Alessandro Cannarsi dalam acara virtual pemaparan e-Conomy 2020, pekan lalu (24/11).

Nilai ekonomi digital di Indonesia dan transaksi per sektor
Nilai ekonomi digital di Indonesia dan transaksi per sektor (Google, Temasek, dan Bain and Company: e-Conomy 2020)

Akan tetapi, mitra pendiri di Golden Gate Ventures yang berbasis di Singapura, Vinnie Lauria menilai bahwa investor AS lebih berhati-hati dalam menanamkan modal di startup. "Mereka benar-benar konservatif. Tidak membuat taruhan seperti Tencent dan Alibaba," kata dia, dikutip dari SCMP, Senin (30/11).

Mitra di Lightspeed Venture Lawjindakul menilai perusahaan Tiongkok lebih berpengalaman dalam membangun konsumen di negara yang pasarnya tengah  berkembang (emerging market). Sedangkan pemain AS ahli dalam membangun budaya perusahaan, merek, dan nilai-nilai global.

Singapura dan Vietnam Lawan Tangguh Indonesia

Meski begitu, Co-founder sekaligus mitra di Cento Ventures Dmitry Levit mengatakan, infrastruktur Asia Tenggara dan Asia Selatan minim, kendati pasarnya besar. Oleh karena itu, ia menilai bahwa Eropa dan Jepang merupakan tujuan yang paling menarik untuk investasi bernilai tinggi.

Selain itu, startup di Vietnam mulai tumbuh. Perekonomiannya juga tumbuh positif 3,68%, 0,36%, 2,62% secara berturut-turut pada kuartal I hingga III. Sedangkan Indonesia 2,97%, -5,32%, -3,49%.

Berdasarkan Survei Sentimen Investor DealStreetAsia terhadap sejumlah manajer investasi Asia Tenggara menunjukkan, lebih dari 30% menilai Negara Naga Biru sebagai pasar paling menarik pada tahun ini dan 2021.

Berdasarkan survei Do Ventures terhadap 50 perusahaan investasi, Vietnam menjadi tujuan utama penanaman modal dalam setahun ke depan. DoVentures merupakan modal ventura yang berbasis di Vietnam. Mereka yang disurvei berencana menggelar 117 hingga 200 transaksi dalam 12 bulan ke depan.

Lalu, Singapura juga menjadi lawan tangguh bagi Indonesia. Berdasarkan laporan DealStreetAsia bertajuk SE Asia Deal Review Q3 2020, negeri jiran ini merebut posisi Indonesia sebagai penyumbang pendanaan ke startup terbesar di Asia Tenggara pada kuartal III.

Penggalangan dana di Tanah Air turun lebih dari 50% dibandingkan kuartal kedua (quarter to quarter/qtoq) dan secara tahunan (year on year/yoy). Sedangkan investasi ke startup Singapura tumbuh secara nilai maupun jumlah.

Negeri jiran itu pun menyumbang 58% terhadap total dana yang terkumpul di Asia Tenggara. Sebelumnya Indonesia menjadi kontributor terbesar.

Ketua Asosiasi Modal Ventura Indonesia (Amvesindo) Jefri Sirait mengatakan, Singapura merupakan hub investasi. Secara struktural, penanaman modal di negara ini dinilai lebih menguntungkan bagi lembaga pembiayaan dan perusahaan rintisan.

“Itu dengan (pertimbangan) tantangan terkait pajak dan kebijakan,” kata Jefri kepada Katadata.co.id, Oktober lalu (13/10). “Dengan adanya pandemi Covid-19, bicara mengenai lingkungan kerja, kita perlu recover untuk menurunkan jumlah kasus positif.”

Decacorn Singapura, Grab pun kebagian dana peralihan dari AS dan Tiongkok. Investor AS yang menyuntikkan dananya yakni Microsoft, sementara Tiongkok yaitu Ping An Capital. Pesaing Gojek ini juga dikabarkan dalam pembicaraan dengan Alibaba terkait pendanaan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...