Pinjaman Rp 1,47 T Kilang Balikpapan dari Bank EXIM AS Menuai Kritik

Image title
13 Mei 2023, 14:25
Kilang Balikpapan
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi, dua orang petugas melintas di area Refinery Unit V Pertamina Balikpapan Kalimantan Timur (22/7).

Tahun lalu G7 mengadopsi ikrar yang hampir identik dengan Pernyataan Glasgow, yakni menegaskan kembali komitmen bersama untuk mengakhiri pembiayaan publik internasional untuk bahan bakar fosil.

Persetujuan pembiayaan AS untuk kilang minyak Indonesia, dinilai sebagai sikap inkonsistensi dari pemerintah AS. Pasalnya, US EXIM Bank merupakan salah satu agensi di bawah pemerintah federal AS, yang seharusnya memiliki kebijakan yang selaras dengan White House.

Mengutip priceofoil.org, proyek ekspansi Kilang Balikpapan dinilai bertentangan dengan skenario net zero emission yang dicetuskan Badan Energi Internasional (International Energy Agency/IEA). Badan ini memperingatkan bahwa bahkan untuk menjaga kenaikan suhu global di bawah 1,5ºC, permintaan minyak harus turun, dan ini mengarah pada penutupan kilang minyak.

Artinya, perluasan Kilang Balikpapan tidak hanya tidak sesuai dengan tujuan iklim, tetapi juga berisiko secara finansial, dengan risiko tinggi bahwa proyek tersebut akan menjadi aset yang terdampar.

Anggota Natural Resources Defense Council Shruti Shukla mengatakan, pendanaan ekspansi Kilang Balikpapan bertentangan dengan upaya internasional untuk mengurangi emisi gas rumah kaca di Indonesia.

"Yang memprihatinkan adalah bahwa ini memberikan sinyal kepada proyek minyak dan gas lainnya di wilayah tersebut bahwa mereka masih dapat menemukan pembiayaan dari lembaga seperti US EXIM Bank untuk setiap ekspansi di masa mendatang," kata Shukla, dikutip dari npr.org.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...