Sejumlah ekonom mewaspadai dampak pelemahan rupiah terhadap dolar akan memincu kekhawatiran terhadap investor, penambahan biaya impor hingga mendorong lonjakan inflasi nasional.
PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) berencana untuk menerbitkan surat utang senior 2024 sebesar US$ 500 juta, setara Rp 7,9 triliun yang dicatatkan di Bursa Singapura.
Mirae Asset Sekuritas Indonesia memprediksi harga pasar Surat Berharga Negara (SBN) tenor menengah-pendek dengan jangka waktu 2 - 5 tahun dapat menguat dalam waktu dekat.
Rupiah kembali melanjutkan tren pelemahan pada Selasa (19/3). Nilai tukar rupiah tercatat turun 0,59% ke level Rp 15.690 per dolar Amerika Serikat (AS).
Tren penerbitan obligasi korporasi di dalam negeri dinilai akan melesat dibanding tahun lalu. Faktor pendorongnya ialah ekspektasi berakhirnya era suku bunga tinggi di tahun ini.
Menjelang bulan Ramadan, Pemerintah menerbitkan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Sukuk Ritel seri SR020 dengan masa penawaran yang berlangsung pada tanggal 1-27 Maret 2024.
PT Permodalan Nasional Madani atau PNM menerbitkan obligasi berkelanjutan V tahap II tahun 2024 dengan jumlah pokok obligasi Rp 1,67 triliun. Bunga yang ditawarkan mulai 6,4%.
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk atau BRI menerbitkan obligasi berwawasan lingkungan berkelanjutan I Tahap III 2024 dengan pokok obligasi Rp 2,5 triliun. Tawarkan bunga mulai 6,15%.
Sejumlah analis memperkirakan pelemahan rupiah masih akan berlanjut pada hari ini karena tertekan kinerja ekonomi dan kebijakan moneter Amerika Serikat.