Kenali Manfaat dan Bahaya Jengkol untuk kesehatan, Bisa Cegah Kanker

Image title
3 November 2021, 16:20
Manfaat jengkol
Instagram/dad_dish
Manfaat dan bahaya jengkol untuk kesehatan

Jengkol merupakan tanaman dari kelas fabaceae atau polong-polongan yang sudah lama ditanam di kebun ataupun pekarangan rumah masyarakat Indonesia, sebagaimana dilansir dari Jurnal Ilmiah Manuntung,

Umumnya, jengkol diolah menjadi makanan yang dimasak dengan berbagai rempah, contohnya semur, rendang, gulai hingga keripik. Namun, tidak semua orang menyukai makanan olahan dari jengkol karena aromanya yang menyengat.

Padahal, tanaman jengkol memiliki sejumlah kandungan gizi dan nutrisi yang baik untuk tubuh. Buah jengkol mengandung karbohidrat, protein, vitamin A, vitamin B, fosfor, kalsium, alkaloid, minyak atsiri, steroid, glikosida, tannin, dan saponin.

Biji jengkol merupakan bagian tanaman yang paling banyak dimanfaatkan sebagai bahan makanan dan obat. Kulit buah tanaman jengkol mengandung alkaloida, flavonoida, saponin, tanin, glikosida dan steroid atau triterpenoid.

Senyawa yang mempunyai aktivitas antidiare adalah tanin, flavonoid dan steroid. Tanin memiliki efek antidiare yang berkerja sebagai pembeku protein/astrigen yaitu zat yang berikatan pada mukosa, kulit atau jaringan yang berfungsi membekukan protein.

Hal ini membuat membran mukosa menjadi kering dan membentuk pembatas (thight junction) yang bersifat resisten terhadap inflamasi dari mikroorganisme. Selain itu, tanin dapat menghambat sekresi dari klorida melalui ikatan antara protein tannate yang berada di usus dengan tanin.

Flavonoid juga memiliki efek sebagai antidiare dengan menghambat motilitas usus sehingga mengurangi sekresi cairan dan elektrolit. Senyawa steroid dapat meningkatkan absorpsi air dan elektrolit dalam usus, sehingga mengakibatkan absorbsi air dan elektolit dalam usus normal kembali.

Secara singkat, dalam 100 gram jengkol mengandung:

  • Air: 52,7 gram
  • Energi: 192 kalori (kal)
  • Protein: 5,4 gram
  • Lemak: 0,3 gram
  • Karbohidrat (CHO): 40,7 gram
  • Serat: 1,5 gram
  • Abu (ASH): 0,9 gram
  • Kalsium (Ca): 4 miligram
  • Fosfor (P): 150 miligram
  • Besi (Fe): 0,7 miligram
  • Natrium (Na): 60 miligram
  • Kalium (K): 241 miligram
  • Tembaga (Cu): 0,30 miligram
  • Seng (Zn): 0,6 miligram
  • Thiamin (Vit. B1): 0,05 miligram
  • Riboflavin (Vit. B2): 0,20 miligram
  • Niasin: 0,5 miligram
  • Vitamin C: 31 miligram

Banyaknya kandungan nutrisi pada jengkol, seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, hingga mineral, menjadikannya sebagai salah satu menu pilihan untuk memenuhi kebutuhan gizi harian Anda.

Manfaat Jengkol bagi Kesehatan

Pengolahan jengkol dengan tepat dapat mengurangi baunya saat dikonsumsi, sehingga dapat menambah kenikmatan saat Anda menyantapnya. Selain itu, proses memasak yang benar juga membuat makanan ini memiliki rasa yang cukup lezat dengan tekstur legit.

Berikut manfaat jengkol bagi kesehatan, dilansir dari berbagai sumber.

1. Mencegah berbagai penyakit kronis

Jengkol mengandung banyak antioksidan yang bermanfaat melawan radikal bebas di dalam tubuh. Jenis antioksidan yang dimiliki jengkol adalah polifenol, flavonoid, terpenoid, hingga alkaloid.

Dikutip dari jurnal Critical Reviews in Food Science and Nutrition, zat-zat antioksidan tersebut memiliki kemampuan untuk melindungi tubuh dari efek samping zat radikal bebas. Radikal bebas diketahui menjadi salah satu pemicu munculnya berbagai penyakit kronis, termasuk penyakit kardiovaskular hingga kanker.

2. Mencegah penyakit diabetes

Percobaan pada tikus yang dipublikasikan di Journal of The Science of Food and Agriculture, menunjukkan bahwa jengkol mampu menurunkan kadar gula darah setelah makan. Jika dilakukan penelitian lebih lanjut, bukan tidak mungkin jengkol baik untuk mencegah penyakit diabetes dan mengendalikan gula darah pada penderita diabetes.

Pasalnya, dalam penelitian tersebut, peneliti mengaku melihat kelompok tikus yang makan jengkol memiliki kelenjar langerhans yang lebih aktif. Kelenjar langerhans ini bertanggung jawab dalam menghasilkan hormon insulin dan berbagai hormon lainnya yang mengatur gula darah di dalam tubuh.

3. Mencegah masalah lambung

Percobaan lain yang disebutkan pada Global Journal of Pharmacology menyatakan bahwa ekstrak jengkol juga mengandung manfaat untuk mencegah masalah lambung.

Studi yang dilakukan pada tikus menunjukkan bahwa tikus yang diberikan ekstrak jengkol cenderung terlindung dan terhindar dari gangguan pencernaan, seperti sakit maag. Kelompok tikus yang makan jengkol mengalami peningkatan enzim superoxide dismutase (SOD), yaitu enzim yang berperan penting melindungi dinding lambung dari luka akibat asam lambung.

4. Mengurangi peradangan

Sebuah penelitian yang dipublikasikan oleh Bangladesh Journal of Pharmacology menunjukkan bahwa ekstrak daun jengkol memiliki sifat antimikroba.

Sejumlah mikroorganisme terbukti mampu diatasi oleh ekstrak daun jengkol ini, termasuk Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermis, dan Microsporum gypsum. Artinya, bagian dari jengkol disinyalir bermanfaat membantu mengatasi penyakit-penyakit yang disebabkan oleh kuman-kuman tersebut.

5. Mencegah anemia

Kandungan zat besi pada jengkol cukup banyak sehingga dapat membantu mencegah anemia. Penyakit anemia defisiensi besi terjadi ketika tubuh tidak memiliki cukup zat besi untuk memproduksi hemoglobin. Hasilnya, Anda akan mengalami berbagai gejala dan keluhan yang tak mengenakan dari kondisi ini.

Mayo Clinic menyebutkan salah satu cara mencegah kondisi tersebut adalah mengonsumsi makanan yang kaya zat besi.

Halaman:
Editor: Intan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...