Hingga kini belum ada indikator yang mampu menggantikan “kesaktian” PDB. Indikator ini memang memiliki beberapa kelebihan, yaitu universal dan adaptif.
Ketua DEN Luhut mengungkapkan bahwa penerapan GovTech dapat mengurangi defisit APBN signifikan, sejalan dengan target Presiden untuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tanpa defisit.
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menegaskan bahwa Indonesia di masa depan tidak bisa lagi hanya menilai kemajuan bangsa dari sisi Produk Domestik Bruto (PDB).
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berfokus pada peningkatan penerimaan pajak dan dukungan terhadap iklim investasi untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi yang diharapkan pada tahun 2026.
BPS mencatat sektor konstruksi menyerap 8,7 juta tenaga kerja dan memberikan kontribusi signifikan pada PDB dengan 9,48% pada Q2 2025, mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Berdasarkan data BPS, investasi di Indonesia meningkat drastis pada kuartal II 2025, didorong oleh sejumlah proyek infrastruktur besar dan kontribusi signifikan terhadap PDB nasional.
Kuartal II 2025 menunjukkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang positif dengan kenaikan PDB tahunan 5,12%, didorong kuat oleh peningkatan konsumsi rumah tangga yang mencapai 4,97%.
Temuan ini didasarkan pada seperangkat alat yang dirancang oleh NGFS, kelompok yang terdiri atas para gubernur bank sentral dan pengawas yang bekerja untuk mengatasi risiko iklim di sektor keuangan.
The Fed diperkirakan akan memangkas suku bunganya dua kali pada 2025, menurunkan ke 4% dan berlanjut ke 3,5% pada 2026, seiring dengan perlambatan inflasi dan peningkatan defisit fiskal AS.
Meski APBN 2025 mencatat defisit Rp21 triliun per Mei, kondisi perekonomian masih dalam kendali pemerintah, dimana pendekatan strategis ekspansif diterapkan untuk meminimalisasi dampak negatif yang mu
DPR memberikan pandangan beragam mengenai target pertumbuhan ekonomi 4,7% untuk tahun 2026 yang dipaparkan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Mereka menilai dari pesimis hingga realistis.
Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuannya menjadi 5,50% guna mendukung pertumbuhan ekonomi, meski efek langsungnya di pasar dan perekonomian masih terbatas dalam jangka pendek.