Key Findings
Survei Katadata Insight Center menunjukkan, angka illegal logging, konflik lahan, dan pencurian kayu menurun sejak pemberian hak pengelolan kepada masyarakat sekitar hutan lewat Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS). Kehadiran Perhutanan Sosial juga dinilai menyumbang perbaikan kualitas lingkungan dan ekonomi masyarakat.
Mayoritas responden merasakan peningkatan jumlah pendapatan setelah bergabung dengan Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS). Lebih dari 70% responden mengaku pendapatan keluarganya naik 2 kali lipat, bahkan lebih.
“Jika digambarkan dalam rentang angka berikut ini, bagaimana gambaran peningkatan pendapatan keluarga Anda sejak bergabung dalam kelompok usaha ini?”
Basis: Responden yang mengalami peningkatan pendapatan, n=122
Konflik lahan yang terjadi antar masyarakat, konflik dengan BUMN, warga dengan pemerintah, aparatur dan dengan perusahaan swasta umumnya menurun. Konflik ini menurut pelaku Perhutanan Sosial, paling banyak selesai melalui mediasi serta penetapan Kawasan Perhutanan Sosial.
Konflik Lahan
Mayoritas responden merasakan kualitas tanah membaik dan hutan mulai menghijau sejak status perhutanan sosial diperoleh serta setelah mereka aktif bekerja sama dalam KUPS. Tak hanya kualitas tanah membaik, kondisi vegetasi yang multikultur makin banyak.
“Bagaimana kondisi lingkungan yang Anda rasakan sejak Kelompok Usaha Anda terbentuk dan status Hutsos diperoleh?” [MA]
Basis: seluruh responden, n=210
Mayoritas responden menganggap tutupan lahan semakin membaik sejak mendapatkan izin perhutanan sosial. Hutan lebat menjadi jenis hutan yang mengalami peningkatan yang paling tinggi
“Bagaimana perkembangan Kondisi Lahan yang dikelola sesuai SK Hutsos (tuliskan angka perkiraan) Sebelum Penetapan Kawasan dan Saat ini?” [SA]
Basis: Responden yang menjadi Pengurus kelompok, n = 103